Kamis, 27 Juni 2013

JANTUR (AIR TERJUN) GLONGK kampung Linggang Melapeh Kab. Kutai Barat.



Pada postingan terdahulu kita telah membahas danau Aco, kali ini kita akan membahas objek wisata yang sedikit berbeda namun masih terdapat di wilayah yang sama yaitu kampung Linggang Melapeh, Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai Barat.
Objek bahasan kali ini adalah air terjun Glongk, air terjun ini berada di kawasan kampung Linggang Melapeh, yang menarik adalah posisi jantur ini yang berdampingan dengan air terjun Gohaq, dimana jarak antara keduanya hanya sekitar 20 meter.



Kondisi jantur ini masih sangat alami, dimana hanya sedikit orang saja yang mengetahui letaknya secara pasti dan belum dieksploitasi alam disekitarnya sehingga menghasilkan kondisi yang benar-benar Natural tanpa campurtangan manusia.


Kondisi di sekitar air terjun

Kondisi di sekitar air terjun

Salah satu kendala menuju tempat ini adalah akses menuju air terjun yang masih belum ada, jadi untuk mencapai destinasi haruslah dengan sedikit kerja keras, namun anda tidak akan kecewa kerena tujuan yang akan anda kunjungi akan memberikan kepuasan tersendiri dengan segala keindahannya.

Bagi yang memiliki hobby dibidang potograper tempat ini sangat baik untuk dijadikan lokasi pemotretan, baik untuk pemotretan model, macro, landscape, dan lain-lain. Satunya tantangan adalah dibidang pencahayaan saja, karena kondisi cahaya yang tidak rata tertutup oleh dedaunan dan juga pohon-pohon tinggi.











Demikianlah sekilas paparan tentang air terjun GLONGK yang sempat saya kunjungi beberapa waktu lalu, terimakasih sudah menyempatkan diri berkunjung ke blog ini, semoga info yang kami sampaikan berguna bagi teman-teman semua..
Salam penulis



Rabu, 26 Juni 2013

DANAU ACO, Linggang Melapeh Kutai Barat


Mungkin anda pernah mendengar nama KUTAI BARAT? Dimana itu? Oke mari kita bahas tentang KUTAI BARAT kususnya di bidang pariwisata. Kutai barat adalah sebuah kabupaten yang terbilang baru di kalimantan timur merupakan kabupaten hasil pemekaran dari kutai kartanegara, sebuah kabupaten baru yang tentunya saatnya ini termasuk kedalam kabupaten yang sedang berkembang pesat disegala sektor. Namun taukah anda bahwa sebagai kabupaten yang sedang berkembang tentunya banyak sektor yang  memiliki potensi yang belum dikembangkan potensinya, salah satunya adalah beberapa tempat wisata yang sungguh sayang jika kita lewatkan jika tidak dikunjungi jikalau anda sedang berada dikutai barat,.
Danau Aco (dari bibir kawah/danau)
Beberapa tempat wisata itu diantanya adalah DANAU ACO yang bereda di wilayah Kampung Linggang Melapeh Kecamatan Linggang Bigung. DANAU ACO, Danau ini tepat berada di Bukit Aco, yang termasuk kedalam wilayah Kampung Linggang Melapeh, jika dilihat dari struktur tanah dan juga bentuk danau serta letaknya yang berada tepat  diatas bukit  dan berbentuk seperti  wajan diduga danau ini dulu merupakan hasil dari letusan gunung berapi beberapa juta tahun yang lalu, namun itu hanya dugaan sementara karena belum ada pembuktian tentang masalah ini. Dan juga teori ini sedikit diragukan karena sejauh ini belum ditemukan bekas ataupun gunung berapai  yang masih aktif di pulau kalimantan. namun lain lagi menurut cerita masyarakat setempat, menurut mitos yang beredar dimasyarakat, terjadinya danau ini dahulunya diakibatkan oleh suatu proses ‘KILIT’ dimana kejadian ini merupakan murka alam terhadap sekelompok masyarakat yang melakukan kesalahan fatal terhadap alam dan menyebabkan  alam murka, sehingga alam mengamuk dan menimbulkan badai yang luarbiasa dan merubah pemukiman penduduk masa itu yang bedara di posisi danau ACO saat ini menjadi danau.


Terlepas dari itu semua, danau Aco memiliki segalanya yang dibutuhkan sebagai tempat wisata, kondisi hutan hujan tropis yang masih terjaga keasliaannya mengitari danau ini, cuaca tropis yang sangat kental di wilayah Kutai Barat menyebabkan wilayah sekitar danau menjadi habitat yang tepat untuk flora dan fauna sehingga jika anda berkunjung kesini akan menjumpai beraneka ragam spesies baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan khas tropik.


Untuk akses menuju danau untuk saat ini sudah sangat baik, janan dari kampung Linggang Melapeh hinggu puncak Bukit Aco sudah diaspal sehingga danau bisa di kunjungi kapan saja kecuali listri untuk saat ini belum tersedia, pihak terkait pun sedang melakukan renovasi disekitar danau guna menunjang akses wisata danau...

Berikut beberapa poto dari danau dan sekitarnya



bagian tepi Danau


Danau tampak dari pinggir


pemandangan dari atas Bukit












suasana senja Di Danau




tumbuhan di pesisir danau



danau tampak dari sudut pandang barat

beberapa pengunjung yang sedang berenang

katak asia bertanduk


bunga di pesisir danau

Demikianlah sekilas tentang tempat wisata Danau Aco, samapai jumpa pada postingan berikutnya.
salam penulis

Senin, 20 Mei 2013

PINGGIRAN LINGGANG

Senang rasanya bisa jumpa lagi dengan teman-teman pengunjung blog ini, kali ini saya akan sedikit berbagi pengalaman tentang kondisi hutan kalimantan, khususnya kalimantan timur wilayah kutai barat kec.linggang bigung...
ok, langsung pada inti. Pada saat liburan beberapa waktu lalu, saya berkesempatan untuk menjelajahi kawasan hutan di daerah kutai barat, dimana dikatakan bahwa daerah ini memiliki banyak sekali spesies tumbuh-tumbuhan yang masih tersisa dan juga kondisi habitat yang masih terja kelestariannya, namun setelah saya melakukan perjalanan di lapangan hal ini tidak sepenuhnya benar. Karena wilayah tersebut telah berubah menjadi daerah yang dieksploitasi hasil buminya, baik batu dan juga kayu.




Pematang sungai 'NCALINT'

Kondisi di pinggiran kali "NCALINT"

Warga setempat sedang menjala ikan

Berbicara masalah batu maka tempat yang saya kunjungi ini bisa dikatakan surganya batu, dalam lahan seluas 500 M2 banyak terdapat batu batu besar, yang diameternya dapat mencapai 20 meter dantinggi 10 - 20 meter, tentunya dapat kita bayangkan sebesar apa batu tersebut dari gambaran yang saya berikan. Dulunya tempat ini menyandang mitos yang sangat menyeramkan, tentu hal ini yang menyebabkan keberadaan batu-batu ini dapat bertahan. Namu seiring dengan berlalunya waktu, dan berkurangnya para pemuka adat setempat yang disegani petuah-petuahnya maka julukan angker pada daerah ini pun di abaikan dan dilakukan exploitasi tanpa diimbangi dengan konservasi lingkungan setempat. Dan tentunya dalam hal ini tidak ada pihak yang bisa disalahkan, karena tentu ini merupakan tanggung jawab bersama. Daerah ini merupakan daerah berkembang yang sangat pesat pertumbuhannya, sehingga persaingan dalam bidang ekonomi pun sangat ketat. Maka wajar saja jika kelestariaan alam masih menjadi hal kedua. 

Beberapa poto dibawah ini merupakan contoh bebatuan yang kini di exploitasi






Dan berikut ini beberapa kondisi hutan yang sempat saya abadikan.




dan berikut beberapa gambaran dari kondisi hutan yang dieksploitasi...







Tentu kondisi seperti ini akan terus berlanjut, dan akan terus berlanjut. Kita tidak dapat memungkiri bahwa semakin pesatnya pertumbuhan masyarakat semakin berkembang pula kebutuhan akan hasil-hasil hutan demi  untuk menenjalankan roda perekonomian, namun pemanfaatan hasil hutan ini tidak berjalan lurus dengan pelestariannya. Maka dalam hal ini butuh langkah-langkah khusus dari semua pihak dalam hal pelestarian lingkungan. Tidak hanya bagaimana menghukum atas “tindakan” tapi bagaimana menanamkan pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan kepada masyarakat.  Oke untuk kali ini sekian dulu postingan ini, kita akan ketemu lagi dalam postingan berikutnya dengan cerita yang berbeda. THANKZ



Jumat, 17 Mei 2013

PANTAI SADRANAN


Sobat blogger, kali ini saya coba menampilkan beberapa gambar yang "terambil" dikala liburan...
poto-poto berikut diambil di pantai sandranan di daerah wonosari DIY....




Pantai sadranan saat sore hari




Pantai sadranan saat pagi hari










itulah beberapa penampakan yang coba saya tampilkan kali ini, lain kali kita akan membahas penampakan di daerah lain............
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting