2013 ~ Y-PRODUCTION BLOG

Minggu, 08 Desember 2013

CERITA RAKYAT: TUHIQ PAHATUQ “GERONT” (Anak Yatim)


TUHIQ PAHATUQ “GERONT”
(Anak yatim bernama Geront)

Senja, matahari kembali ke peristrahatanya di upuk barat dengan cahaya yang sangat lemah dan kemudian sirna diikuti suara ayam berkokok diatas pohon peraduannya, angin berhembus dengan malas membawa awan hitam bagaikan gumpalan asap yang membumbung tinggi diiringi langit yang merah merona dengan hiasan kelelawar mulai berterbangan diatas cakrawala. Senja, sang cahaya mulai sirna diganti dengan kegelapan pekat yang sanggup membuat setitik cahaya menjadi lebih berharga dibandingkan emas dan logam mulia lainnya, Geront mulai resah diambang pintu ditemani kesunyian senja, rasa lapar setelah bermain seharian melengkapi penantian panjangnya akan kehadiran orang tua yang akan membuat makan malam untuk dinikmati bersama. Setelah melewati detik-detik berlalu dalam kekalutanya, akhirnya Geront mencapai akhir dari penantian panjangnya, dimana orang tua Geront telah tiba dirumah diiringi kegelapan dan bunyi jangkrik serta binatang nocturnal lainya. Geront melompat dengan girang dan mengutarakan bahwa dia sangat-sangat lapar kepada kedua orang tuanya.
Anak-anak seusia mu harusnya sudah bisa membuat makanan sendiri”, itulah kata yang di ucapakan Rane kepada Geront. Rane adalah ibu kadung Geront, seorang anak yang baru menginjak masa remaja dan berumur 12 tahun.  Kenapa? Bukankah aku memiliki orang tua? Suatu saat aku akan belajar bagaimana membuat makanan sendiri tapi sekarang bukan saat yang tepat untuk belajar hal-hal semacam itu. Itulah kata yang diucapkan Geront kepada ibunya ketika diberi nasehat, Geront merupakan anak tunggal yang lahir dari pasangan Rane dan Upau. Ayah dan Ibu Geront adalah orang-orang yang disegani di desa ‘Enggkalangk’ yaitu desa tempat mereka menetap saat ini karena memiliki sifat dan akhlak yang sangat mulia meski mereka bukan penduduk asli desa tersebut, orang tua Geront berasal dari daerah yang sangat jauh hingga penduduk desa tidak pernah tahu nama tempat asal kedua orang tua Geront. mereka adalah orang-orang yang terpaksa meninggalkan tempat asal mereka karena tempat tersebut diserang sebuah wabah penyakit yang sangat mengerikan, sehingga jika masih ingin bertemu matahari esok hari langkahkan kaki sejauh mungkin meninggalkan desa untuk selamanya adalah satu-satunya jalan keluar. Orang tua Geront selalu ada saat para penduduk desa mengalami musibah dan membutuhkan pertolongan. Yah, biarkan saja bu, nanti dia akan sadar bahwa apa yang kita katakan adalah suatu hal yang sangat penting untuk anak seusianya, ayah Geront memberikan saran dan juga sekaligus sindiran terhadap istri dan anaknya.
Hari-hari berlalu dengan cepat dan tanpa bisa dihentikan oleh siapapun, tidak oleh kekuatan manusia. Dan hal inilah yang terjadi dalam kehidupan Geront, terlahir kedunia dan dianugrahi fisik yang sempurna, memiliki badan yang sehat dan kuat, tumbuh dalam dekapan kasih sayang orang tua yang sempurna. Sebagai anak tunggal, Geront hidup dengan prioritas utama oleh kedua orang tuanya, baik dalam hal kasih sayang dan juga keinginan yang selalu terpenuhi membuat Geront tumbuh menjadi remaja yang manja, orang tua Geront adalah petani yang giat dan tangguh. Tidak ada kata lelah dalam hari-hari orang tua Geront, hasil kebun adalah perioritas dan target yang harus dikejar menyebabkan semua waktu yang dimiliki mereka dihabiskan di kebun. Pertarungan melawan kebangkitan sang matahari di upuk timur selalu dimenangkan orang tua Geront demi memastikan semuanya berjalan lancar. Bagaimana tidak, jika pertarungan ini dimenangkan oleh sang matahri maka sudah pasti kebun yang mereka garap dengan seluruh kemampuan selama ini akan musnah, mengapa? Karena hutan disekeliling kebun dihuni oleh Kera-kera yang tidak pernah memiliki bahan pangan yang melimpah, selalu kelaparan selalu mencari celah dimana dan kapan kebun manusia tanpa pengawasan sang pemilik dan disitulah surga dunianya para Kera-kera ini. Tentunya memastikan Geront memiliki bahan makanan yang cukup untuk satu hari penuh merupakan hal wajib bagi orang tua geront, tidak satupun orang tua yang akan membiarkan anak-anaknya menderita apalagi kekurangan makanan, hal ini tentunya berlaku dan wajib bagi orang tua Geront dihiasi dengan kasih sayang tiada tara tentunya.
Hari-hari Geront berlalu dan diisi dengan aktifitas bermain dan bermalas-malasan dirumah. Geront tidak pernah tau bagaimana caranya berkebun, sehingga Ia malas dan tidak pernah terlibat dalam urusan orang tuanya dikebun, jangankan terlibat langsung, mengetahui letak pasti dari kebun orang tuanya saja tidak.
Tenggelam dalam dunianya sendiri, Geront tersadar dan mendapatkan sang dewa cahaya telah menambatkan bahtranya di upuk barat dan sebentar lagi akan tenggelam dihempas ganasnya ombak sang waktu yang terus menghantui dengan kecepatannya. Ini jelas suatu pertanda, yah pertanda bahwa alam telah memberikan peritah nyata waktu bermain hari ini telah habis dan ini merupakan saat yang tepat untuk pulang dan menemui orang tuanya. Diiringi suara gemuruh dari dalam perutnya jelas bahwa Geront lapar, dalam perjalanan pulangnya Geront membayangnya bagaimana jika suatu saat Ia kehilangan orang tuanya? Siapa yang akan membuatkan makanan untuk dirinya? Siapa yang akan mencari nafkah untuk dirinya? Haruskah dia kawatir? Tentu harus, seorang anak remaja yang hidup dimana kata instan belum terdaftar dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) dan tidak bisa melakukan apa-apa termasuk membuat makanan untuk dirinya sendiri harus merasa cemas atas bayangan dan imajinasi yang ada dalam pikirannya jika saja terjadi, walaupun hal itu tentu saja kemungkinan terburuk dan rasio terjadinya sangat rendah. Tersadar dari lamunannya, geront telah menatap tangga tumahnya, denga lesu ia menapaki anak tangga satu demi satu. Setelah  berhasil melakukan pendakian atas tangga tumah yang sebenarrnya hanya beberapa anak tangga namun terasa ribuan akibat pikiran yang terus merasuki  dirinya akan masa depan, Geront perlahan membuka pintu rumah dan menyadari hari telah benar-benar gelap dan orang tuanya belum juga pulang dari kebun. Kekawatiran Geront pun semakin memuncak, Geront mengetahui secara pasti kapan orang tuanya tiba dirumah. Katerlambatan orang tuannya kali ini membuatnya risau, bukan karena rasa lapar yang menyayat dari dalam perutnya. Tapi firasat dan buah dari fikiran dalam perjalanan tadi yang membuat geront risau. Setelah sekitar satu jam menanti, Geront akhirnya memustuskan untuk memberitahukan kepada para penduduk desa lainnya akan keterlambatan tidak wajar atas kepulangan orang tuanya. Dan seluruh penduduk desa berkumpul dan kemudian mendatangi kebun orang tua Geront, kali ini Geront mengesampingkan rasa laparnya dan ikut dalam rombongan warga desa menuju kebun kedua orang tuanya. Dalam kegelapan malam dan hanya cahaya remang-remang dari obor yang berjuang mengalahkan pekatnya kegelapan malam menjadi sumber cahaya, akhirnya rombongan tiba di kebun orang tua Geront, alangkah terkejutnya mereka melihat apa yang terjadi. Dua sosok manusia terbaring di Dangau (pondok di ladang) dalam keadaan tidak bernyawa, Geront jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri.
Dengan berat Geront membuka mata, hal pertama yang ia sadari adalah perpaduan suara-suara para penduduk desa, perpaduan antara cahaya lampu-lapu pelita dan sebagian kegelapan menjadi hal kontras ketika ia sadar kembali. Geront mencoba mengingat kembali apa yang terjadi dan berharap apa yang ada dalam ingatanya adalah mimpi semata, Geront bangun dan mendapatkan dirinya sudah berada di rumah kediamannya sendiri. Dan setalah bangkit berdiri Geront pun mendapatkan bahwa kedua orang tuanya telah terbaring tanpa mampu mengatakan hal-hal yang sangat ingin diketahuinya, berbaring dan akan terus diam untuk selamanya. Geront menyadari bahwa dirinya telah menjadi anak yatim piatu dan akan menjalani hidupnya sendirian, mungkin untuk selamanya.
Acara pemakaman orang tua Geront berlangsung 8 hari 8 malam berdasarkan adat yang diyakini dan dijalani masyarakat setempat, semua kegiatan upacara dan juga proses pemakaman dilakukan oleh penduduk desa atas mandat kepala suku setempat. Sementara Geront hanya berbaring di tempat tidur seolah-olah tempat tidur mampu menjawab semua keluhan, rasa kawatir, dan pertanyaan yang ada dibenaknya. Semua kebutuhan dalam pelaksanaan upacara diambil dari harta Almalhum kedua orang tua Geront, baik sayur, daging, gong, guci dan lain-lain. Setelah upacara pemakaman selesai, dimana waktu berjalan begitu tidak menentu bagi Geront. kadang ia merasa waktu begitu cepat berlalu dan kadang begitu lambat, semua warga desa yang terlibat dalam proses pemakaman kedua orang tuanya telah kembali kerumah mereka masing-masing untuk melanjutkan hidup.
Tinggallah Geront sendiri dirumahnya, dia kemudian mendatangi Kepala suku di desanya dan bertanya apa yang menyebabkan orang tuanya meninggal, dan kepala suku menjelaskan kalau kedua orang tuanya adalah korban dari para pe-ngayau (orang dari daerah lain yang datang untuk menaklukkan desa-desa lainnya untuk membuktikan kewibawaan kaum mereka). Geront pun kembali kerumahnya dengan perasaan hampa, tidak tahu apa yang harus dilakukan, balas dendam? Tidak mungkin pikirnya, mengetahui suku pelakunya saja tidak dan juga tidak ada saksi. Setibanya dirumah, Geront menyadari bahwa semua harta milik keluarga kecilnya telah habis digunakan dalam proses pemakaman kedua orang tuanya, Geront memberanikan diri untuk mendatangi kebun peninggalan kedua orang tuanya namun yang tersisa hanya rumput liar yang merasa bahagia karena memenangkan pertarungan dengan tanaman-tanaman milik keluarganya, sebagian dari isi kebun tersebut digunakan dalam upacara pemakaman, sebagian lagi dimakan Kera-kera musuh abadi ibu dan ayahnya. Geront pun kembali kerumah dengan rasa kecewa, setibanya dirumah Geront menyadari satu hal yang sangat menakutkan. Ia merasakan lapar mulai merayap dalam perutnya menciptakan bunyi gemuruh yang lebih menakutkan dibandingkan bunyi guntur terdasyat sekalipun, Geront tidak tahu bagaimana caranya menyalakan api, bagaimana menanak nasi, tidak ada satu pun yang ia ketahui. Dan ternyata persediaan beras pun sudah dihabiskan saat proses pemakaman orang tuanya, akhirnya Geront pun duduk diambang pintu ditemani rintik-rintik air yang semakin deras jatuh menuju kemana seharusnya semuan akan kembali pada akhirnya. Yah, itulah air mata anak yatim bernama Geront.
Geront memutuskan untuk mencoba belas kasih dari warga desa, semoga meraka mengingat jasa Almalhum kedua orang tuanya terhadapa mereka disaat-saat genting kehidupan mereka. Namun tidak ada satu wargapun yang perduli terhadap Geront, semua mengabaikannya karena sosok Geront yang mereka kenal adalah anak manja yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Tidak ada yang memberikan makanan kepada Geront, dengan rasa marah dan dendam meciptakan rasa sakit yang teramat sangat Geront memutuskan mengembara meninggalkan desa tersebut, Ia bertahan hidup dari buah-buahan liar dihutan.
Pada akhir perjalanan panjangnya, Geront pun tiba disebuat desa yang berpenduduk sangat sedikit, Hanya sekitar 6 kepala keluarga. Dan di desa inilah Geront bertemu seorang nenek yang hidup sendiri, kepada orang inilah geront mengadu apa yang telah menimpanya dan bagaimana para penduduk desa yang tidak menerimanya dengan baik dan melupakan jasa-jasa  Almalhum kedua orang tuannya kepada mereka. Geront pun diterima di desa dan diangkat menjadi anak oleh nenek barunya tersebut, akhirnya Geront pun tumbuh dewasa dan merubah pola hidup serta belajar bagaimana cara-cara bertani, membuat makanan sendiri dan lain-lain, semua diajari oleh penduduk desa termasuk nenek barunya. Warga desa merasa iba dengan nasib buruk yang menimpa Geront. Geront menikah dengan wanita yang berasal dari desa tersebut dan memiliki 7 orang anak, saat hampir wafat Geront berpesan kepada anak-anaknya agar cerita dan pengalaman hidup geront harus terus diceritakan dari generasi ke generasi agar tidak ada yang mengalami nasib serupa seperti dirinya.
Berikut adalah beberapa pesan geront:
n  Jangan membanggakan harta dan kekayaan orang tuamu, karena kamu tidak pernah tahu kapan semua itu direnggut darimu
n  Jangan menjadi anak malas dan kerjakanlah apa yang sudah bisa kamu kerjakan, karena itu akan menjadi pengalaman yang berharga dikemudian hari
n  Jangan selalu mengandalkan orang tua mu, karena mereka tidak selamanya ada didalam kehidupanmu. Tapi cintailah meraka melebihi segalanya karena waktu mu bersama mereka tidak lebih panjang dari perjalanan sang matahari menerangi bumi.
n  Jangan mengharapkan balas budi dari orang lain atas jasa kamu dan orang tua mu, karena itu bisa saja membuat mu manja dan bersifat memberi dan mengharapkan kembali
Sekian cerita anak yatim ‘Geront’ dari desa ‘Enggkalangk’ semoga bisa menjadi referensi dalam kehidupan kita semua.
“SALAM PENULIS”

TIPS singkat photography bagi pemula



Pada postingan kali ini saya mencoba berbagi pengalaman  dengan teman-teman semua tentang photography, khususnya hal-hal mendasar tentang photography. Tentunya postingan ini dikhususkan bagi teman-teman yang baru saja “berkenalan” dengan kamera, dan baru saja memasuki dunia photography. Sekali lagi postingan ini hanya bersifat membantu teman-teman dari sudut pandang saya. Saya juga sama-sama belajar dan baru dalam dunia ini. Saya tidak akan membahas teknik, karena sudah banyak yang membahasnya dan lebih baik dari saya.
Langsung saja pada topik, jika anda baru saja memiliki kamera khususnya kamera DSLR (Digital single-lens reflex), dan ingin memasuki dunia photography secara lebih mendalam, jangan buru-buru mempelajari teknik-teknik pengambilan gambar dalam photography, tidak salah memang, tapi ada baiknya anda meluangkan waktu 1 sampai 2 hari untuk mempelajari fungsi dari tombol-tombol dan juga  fitur-fitur yang ada pada kamera anda. Setiap fitur pada kamera memiliki andil besar dalam menentukan bagaimana hasil  poto yang akan anda ciptakan. Untuk memahami fungsi dari fitur pada kamera anda sangat gampang, anda hanya perlu mengunjungi mbah google, atau bertanya pada orang-orang disekitar anda yang sudah memahami fungsi dari fitur-fitur tersebut. Jangan bertanya pada tukang bakso tentunya.
Jika semua fitur pada kamera sudah anda pahami fungsi dan pengaruhnya terhadap hasil poto yang anda ambil, sebaiknya anda mempelajari bagaimana pengaruh dari Sutter speed, ISO, dan aferture secara lebih mendalam. Kerja ketiga biang kerok ini memiliki pengaruh yang sangat vital dalam dunia photography, khususnya dalam beberapa mode pengambilan gambar yang mengharuskan anda mengatur angka dari salah satu bagian tersebut. Tentu saja jika anda memilih mode auto maka si kamera lah yang mengatur semuanya. Setelah anda memahami bagaimana cara ketiga bagian tersebut bekerja barulah anda beranjak untuk mempelajari teknik-teknik pengambilan gambar, apa itu landscape, makro dan lain-lain. Untuk sumber sangat beragam, bisa dari teman, internet, buku dan lain-lain. Jangan pernah malu bertanya, dan jika anda tahu, jangan pernah pelit dengan apa yang anda kuasai. Selain belajar dari berbagai sumber yang ada, ada baiknya anda bergabung dengan grup-grup photographer yang ada ( untuk tips bagaimana menentukan grup yang cocok dengan kebutuhan anda silahkan dicari di internet, banyak teman-teman yang memiliki ide-ide bagus tentang masalah ini), grup membantu anda berkembang dengan lebih cepat dan lebih baik.
Jangan pernah malu dengan peralatan (GEAR) yang anda miliki, ingat tujuan anda adalah bagaimana mengembangkan diri, berkarya menciptakan karya, jangan sampai tujuan anda adalah PAMER peralatan yang anda miliki apalagi memikat lawan jenis dengan bertingkah seolah anda tahu segalanya, jauhi niat seperti itu, karena hal-hal semacam itu membuat anda susah berkembang dan terkadang mendapat masalah dengan orang-orang di sekitar anda. Berdasarkan apa yang saya temui di lapangan, terkadang seseorang  terlalu sayang dengan kameranya, jadi Ia hanya akan menggunakan kameranya pada saat-saat tertentu saja, sekali lagi ini tidak salah namun alangkah baik jika anda lebih sering menggunakan kamera anda untuk mengambil gambar, boleh momen apa saja, baik buruk salah benar hasilnya itu urusan nanti, dari situ anda bisa belajar dimana letak kesalahannya. Dengan lebih sering “berduaan” dengan kamera anda, anda akan memiliki banyak pengalaman yang akan membantu anda berkembang lebih baik.
Bagaimana membeli lensadan peralatan pemunjang lainnya? Jangan menguras kocek anda untuk hal-hal yang tidak anda butuhkan saat ini. Silahkan mencari informasi tentang fungsi dari masing-masing perlengkapan kamera dan menyesuaikannya dengan kamera yang anda miliki. Contohnya, jika anda menyukai pemandangan sebagai objek poto, anda memiliki kamera canon 1100D, menurut saya anda lebih banyak mengambil gambar dengan sudut pandang yang luas binti lebar, tentu tidak efektif jika anda membeli lensa zoom Canon EF 70-200mm f/4.0 L IS USM, selain tidak begitu cocok dengan style anda, juga tidak begitu mecing dengan kamera anda, sehingga hasil yang anda dapat pun tidak begitu memuaskan jika dibandingkan biaya yang anda keluarkan. Jadi cari info sebanyak-banyaknya dan tentukan kebutuhan utama dalam memilih perlengkapan.
Dan yang terakhir saya sarankan jika anda baru memiliki kamera, usahakan memiliki tempat penyimpanan kamera yang baik, saya rekomendasikan anda memiliki DRYbox agar kamera dan lensa anda “agak” terlindungi dari jamur. Tentu sayang jika anda mengeluarkan duit yang lumayan banyak untuk membeli kamera hanya untuk media budidaya jamur. Selain itu pembersih kamera dan lensa juga perlu  dipertimbangkan untuk anda miliki. Demikian postingan saya kali ini, jika ada kekurangan dimaklumi saja..... sampai jumpa pada postingan berikutnya dengan topik-topik lainnya.




Cerita Rakyat: Bumut dan Bomau


( Burung Bumut dan Burung Merak )

Di daerah Kalimantan timur, tepatnya di kawasan Kabupaten Kutai barat terdapat beberapa jenis hewan endemik yang belum banyak diketahui olah Masyarakat Dunia. Salah satunya adalah burung Bumut (Bumut adalah nama daerah dari burung tersebut), Burung ini sangat mudah dikenali baik bentuk maupun suaranya,salah satu identitas paling mencolok dari burung Bumut adalah warna dimana bagian Kepala berwarna hitam hingga Leher sedangkan bagian Tubuh mulai dari Dada hingga Ekor berwarna merah pudar dengan besar tubuh hampir sama dengan burung Punai dengan habitatnya adalah Semak Belukar karena makanannya berupa Serangga dan Hewan-hewan kecil lainnya. Sedangkan Bomau adalah Burung Merak dengan warna bulu yang indah dan hidup ditengah Hutan Rimba, untuk saat ini keberadaannya sudah  sangat sedikit dan tidak mudah untuk dijumpai.

            Pada jaman dahulu kala ada sebuah acara yang diadakan disebuah tempat ditengah hutan, semua binatang hadir karena ini merupakan acara pameran tahunan yang diadakan hanya setahun sekali oleh para penghuni hutan. Pada masa itu, baik Bumut maupun Bomau dan semua jenis Unggas lainnya masih berwarna putih polos dan belum memiliki warna seperti yang kita kenal sekarang, pada saat acara inilah terjadi pertemuan antara Bumut dan Bomau. Bumut dan Bomau adalah pelukis dengan hasil lukisan paling menawan dan paling banyak digemari pada acara tersebut, banyak para peserta dan pengunjung acara yang berani membayar mahal hasil lukisan Bumut dan Bomau. Tidak puas dengan hanya membeli hasil lukisan saja maka salah satu pengunjung paling kaya yang ikut hadir dan menjadi peminat karya cipta Bumut dan bomau ini meminta kepada Bumut dan Bomau untuk berkolaborasi melukis pada tubuhnya (mungkin sekarang dikenal dengan istilah Tatto pada Manusia), dengan corak dan warna yang digunakan berdasarkan permintaan sang pengunjung ini sendiri. Tentu saja dengan bayaran yang tidak sedikit sehingga Bumut dan Bomau bersedia berkolaborasi untuk melukis di tubuh si pengunjung, proses melukis pada tubuh Makhluk hidup ini merupakan pengalaman pertama bagi Bumut maupun Bomau. Seumur hidup mereka tidak ada yang pernah memikirkan untuk melukis pada tubuh Makhluk hidup, sehingga sampai pada saat acara pameran ini kebanyakan dari tubuh Makluk hidup hanya memiliki satu warna saja.

            Butuh waktu satu hari satu malam bagi Bumut dan Bomau untuk menciptakan karya seni di tubuh penguunjung yang satu ini, mereka bekerja sangat hati-hati dan tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun. Jika terjadi kesalahan maka sia-sialah semua yang sudah mereka kerjakan karena karya yang sedang mereka kerjakan tidak dapat diulang jika terjadi kesalahan. Setelah melewati beberapa proses panjang dan ruwet, akhirnya selesailah pekerjaan Bumut dan Bomau dalam menciptakan karyanya dan pengunjung ini menjadi Burung paling bahagia karena Ia adalah Burung pertama yang memiliki ide melukis pada tubuhnya dan Ia menjadi burung pertama yang memiliki warna yang indah diantara Burung-burung lainya dan sekarang burung tersebut dikenal dengan nama burung Kappou (sejenis burung Cendrawasih dengan perpaduan warna merah, biru, hijau, kuning dan hitam pada tubuhnya).

            Melihat hasil lukisan pada tubuh Kappou, Burung-burung lainnya pun ikut mengikuti jejak Kappou dengan melukis pada tubuh mereka masing-masing agar terlihat lebih elegan dan menarik, tentu saja yang melukis adalah Bumut dan Bomau yang sudah teruji kulitas lukisannya. Dalam beberpa waktu setelah acara pameran, Bumut dan Bomau hampir tidak memiliki waktu untuk urusan pribadinya sendiri, mereka sibuk memenuhi tuntutan kerja yaitu melukis pada tubuh Burung-burung lainnya. Prioritas pelanggan mereka adalah para Burung, mereka masih enggan melukis pada tubuh Binatang lainnya. Hasil lukisan dan kulitas serta komposisi warna pada tubuh pelanggannya disesuaikan dengan berapa harga yang sanggup dipenuhi oleh pelanggannya.

            Pada suatu hari Bomau merenung sesaat sebelum tidur, mengapa Ia selama ini terlalu sibuk melukis pada tubuh burung-burung lainnya sedangkan Ia sendiri memiliki warna yang polos dan sama sekali tidak menarik. Bomau pun menyadari kalau teman satu profesinya yaitu Bumut juga bernasib sama, dan tentunya Bomau tidak dapat melukis pada tubuhnya sendiri. Keesokan harinya Bomau mendatangi bumut pagi-pagi buta dan menyatakan maksudnya bahwa Ia ingin Bumut melukis pada tubuhnya, setelah selesai maka Ia akan melukis pada tubuh Bumut. Bumut pun setuju dan mereka menentukan waktu yang tepat untuk melakukan proses “melukis tubuh” antar dua pelukis ulung ini, namun tempatnya belum mereka tentukan karena Bumut sudah harus melayani pelanggannya. Konon Bumut dan Bomau memiliki pujaan hati yang sama, yaitu anak gadis dari Kappou yang mereka lukis beberapa waktu lalu. Sang pujaan hati pun memberikan respon yang sama posotifnya kepada Bumut dan Bomau, hal ini yang membuat Bomau gundah dalam kesehariannya. Ketakutannya menimbulkan berbagai macam ide dibenak Bomau demi bersaing dengan Bumut untuk mendapatkan sang pujaan hati, akhirnya timbulah satu ide dibenak Bomau yang tidak terlalu merugikan Bumut namun bisa membuat perbedaan dalam memenangkan persaingan mendapatkan sang pujaan hati.

            Bomau mendatangi Bumut dan mengatakan bahwa Ia menemukan tempat yang cocok untuk melakukan proses lukis-melukis ini, Bumut tidak tahu kalau tempat yang dimaksud Bomau berdekatan dengan jalan Manusia pergi  ke ladang, Ia tidak menyadari kalu saja ada niat tersembunyi dari Bomau dalam hal ini. Pada hari dan tempat yang sudah ditentukan maka bertemulah duo master pelukis ini, seperti yang telah disepakati dalam perjanjian sebelumnya maka Bumutlah lah yang terlebih dahulu melukis pada tubuh Bomau. Bumut melukis dengan sangat tekun, mencegah berbagai macam kesalahan dengan niat yang tulus dan terciptalah karya lukis yang indah pada tubuh Bomau yang kita kenal Burung Merak pada masa sekarang. Setelah Bumut selesai melukis, sesuai dengan perhitungan Bomau maka dari kejauhan terdengan sayup-sayup suara Manusia berbicara dan semakin lama semakin mendekat. Lalu Bomau menegatakan pada Bumut kalau mereka ternyata berada dekat dengan jalan Manusia dan harus segera pergi, disini Bumut melakukan protes karena Ia belum sempat dilukis tubuhnya oleh Bomau. Dan Bomau pun dengan rencana yang sudah disusun sebelumnya mengatakan bahwa Ia akan melukis pada tubuh Bumut, namun karena waktunya tidak cukup banyak maka Ia menyiramkan tinta hitam di bagian Kepala Bumut dan tinta merah pada bagian Tubuh hingga Ekor. Sehingga jadilah Bumut berwarna hitam dan merah, dengan rasa marah karena menyadari maksud dan tipu muslihat Bomau maka terjadilah pertengkaran hebat antara Bumut dan Bomau. 

            Dalam pertengkaran ini terjadi kesepakatan antara Bumut dan Bomau, Bumut akan tinggal di wilayah Semak Belukar untuk membuktikan bahwa Ia bisa berada dekat dengan Manusia jika Manusialah yang menjadi alasan Bomau melukis dengan sangat semborono dan terburu-buru pada tubuhnya, dan sebaliknya Bomau atau Merak harus tinggal di tengah Hutan Rimba agar terpenuhi alasannya harus menjauh dari Manusia dan jika Ia dilihat oleh Manusia maka bulunya yang indah hasil karya cipta Bumut akan diambil oleh Manusia dan Momau akan mati, demikian kutukan yang diberikan oleh Bumut kepada Bomau. Sejak saat itu baik Bumut maupun Bomau berhenti melukis dan hidup terpisah satu sama lain, Bomau hidup di tengah Hutan Rimba dan Bumut hidup di daerah Belukar Manusia. Anak gadis idaman keduanya pun menikah dengan Pria yang dijodohkan oleh Kappou, hal ini pun sampai ke telinga Bumut dan Bomau, keduanya sangat sedih mendengarnya.

            Pada suatu ketika, Bumut sedang mencari makan tiba-tiba Ia dikejutkan oleh suara yang memanggil Namanya. Ternyata yang bersuara tersebut adalah Bomau, dan Bumut pun langsung tersulut amarahnya karena Bomau masih berani melanggar perjanjian terakhir saat mereka bertemu tentang batas wilayah hunian. Namun Bomau mengatakan bahwa Bumut harus mendengar penjelasannya sekali ini saja, lau Bumut memberikan Bomau waktu untuk menjelaskan maksud kedatangannya. Lalu Bomau menjelaskan bahwa niat pertamanya untuk saling melukis tubuh satu sama lain diantara mereka adalah niat yang tulus, namun karena pengaruh rasa cinta dan persaingan terhadap anaknya Kappoulah yang membuat niat dikepalanya berubah menjadi niat buruk. Dan untuk itu Ia jauh-jauh mendatangi bumut untuk mejelaskan semuanya, yah semua yang terjadi setidaknya sampai pertengkaran terakhir mereka, dan Ia jauh-jauh mendatangi Bumut sebagai bukti tulusnya rasa penyesalan yang mendalam dalam hatinya. Lalu Bomau pun pamit kembali ke Rimba pada Bumut. Dan begitulah, bagaimana prasaan akan cinta dan perjuangan mendapatkan Wanita idaman dapat membuat kehancuran yang sangat mendalam. Esok harinya, Bumut bangun pagi dan mendengar cerita bahwa kemarin sore ada Burung Bomau meninggal terkena jebakan Manusia. Bumut tidak dapat membuka mulutnya, Bomau? ya, Ia tahu persis Bomau yang dimaksud. Lalu kutukannya kah yang berlaku atas nasib buruk Bomau? Bumut tertunduk lesu dan meneteskan air mata, yah air mata perpisaan tentunya, Sama seperti cerita ini yang harus berakhir sampai disini.

***Salam Penulis***

Senin, 02 Desember 2013

Objek wisata kutai barat....

Objek wisata setiap daerah tentunya berbeda-beda dan semuanya memiliki nilai-nilai tersendiri, baik seni, sejarah, dan juga terkadang menggambarkan kehidupan dan budaya daerah setempat. Kutai barat, mungkin kalian sudah pernah dengar dengan nama yang satu ini, kabupaten Kutai barat adalah salah satu dari sekian banyak kabupaten baru di Negara kita yang terletak di Provinsi Kalimantan timur. Sebagai kabupaten baru, tentunya masih dalam tahap pengembangan dan belum semua potensi yang ada, dikembangkan dan diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih bagi kabupaten tersebut. Kabupaten kutai barat memiliki banyak sekali objek wisata yang indah, hanya saja belum terekspose ke Dunia luar. Dan berikut ini beberapa gambar yang berhasil saya abadikan bagaimana indahnya objek wisata yang ada di kabupaten ini:

Gambar 1.1: Danau Aco, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 1.2: Sunset di pinggiran mahakam, Desa Jelmuq, Kec.Tering, Kab.Kubar

Gambar 1.3: Puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 1.4: Puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar. Cocok untuk hunting poto bagi para peminat potograpi, berbagai macam objek terdapat di sini dengan berbagai kategori, landscape, macro, panorama DLL.

Gambar 1.5: Tumbuhan Sempat, Puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar.

Gambar 1.6: Tumbuhan Kuncengk dan sejenis NGAE,Puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar. 

Gambar 1.7: Tumbuhan Kuncengk dan sejenis NGAE,Puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar. 

Gambar 1.8: Jalan menuju puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar. 

Gambar 1.9: Sunset di puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar. 

Gambar 2.1: Danau Aco, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 2.2: salah satu sarana Upacara Adat Suku dayak tunjung dalam Upaca "PAKANT SAPINGK" di Danau Aco, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar
Gambar 2.3: bagian Hulu sungai Gohaq, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar
Gambar 2.4: Daun Geringak dan "jantur" tabalas, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 2.5: Danau Aco, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 2.6: salah satu sarana Upacara Adat Suku dayak tunjung dalam Upaca "PAKANT SAPINGK" di Danau Aco, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 2.7: santai di Danau Aco, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 2.8: kebun kelapa sawit tampak Puncak Bukit MENYANINGK, Desa Bigung Baru, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar. 

Gambar 2.9: Pemandangan yang indah dari puncak bukit mpo sena, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 3.1: bagian Hulu sungai Gohaq, Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 3.2: pancuran di ladang di Desa Linggang Bigung, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Gambar 3.3: Air Terjun "Glongk", Desa Linggang Melapeh, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar
Gambar 3.4: Air terjun di Desa Linggang Mapan, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar


Gambar 3.5: Air terjun di Desa Linggang Mapan, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar


Gambar 3.6: Air terjun Mentihai, Kec.Linggang Bigung, Kab.Kubar

Demikian Beberapa poto yang berhasil saya abadikan, memang masih sedikit dan tidak mewakili semua objek wisata yang ada. Ini hanya sebagai permulaan, nanti jika ada kesempatan akan saya Update untuk tempat wisata lainnya. Bagi yang memiliki hobby jalan-jalah dan juga potographi, saya sarankan untuk memasukan wilayah kutai barat kedalam destinasi perjalanan anda. Sekian dulu sampai jumpa pada postingan berikutnya.

Kamis, 27 Juni 2013

JANTUR (AIR TERJUN) GLONGK kampung Linggang Melapeh Kab. Kutai Barat.



Pada postingan terdahulu kita telah membahas danau Aco, kali ini kita akan membahas objek wisata yang sedikit berbeda namun masih terdapat di wilayah yang sama yaitu kampung Linggang Melapeh, Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai Barat.
Objek bahasan kali ini adalah air terjun Glongk, air terjun ini berada di kawasan kampung Linggang Melapeh, yang menarik adalah posisi jantur ini yang berdampingan dengan air terjun Gohaq, dimana jarak antara keduanya hanya sekitar 20 meter.



Kondisi jantur ini masih sangat alami, dimana hanya sedikit orang saja yang mengetahui letaknya secara pasti dan belum dieksploitasi alam disekitarnya sehingga menghasilkan kondisi yang benar-benar Natural tanpa campurtangan manusia.


Kondisi di sekitar air terjun

Kondisi di sekitar air terjun

Salah satu kendala menuju tempat ini adalah akses menuju air terjun yang masih belum ada, jadi untuk mencapai destinasi haruslah dengan sedikit kerja keras, namun anda tidak akan kecewa kerena tujuan yang akan anda kunjungi akan memberikan kepuasan tersendiri dengan segala keindahannya.

Bagi yang memiliki hobby dibidang potograper tempat ini sangat baik untuk dijadikan lokasi pemotretan, baik untuk pemotretan model, macro, landscape, dan lain-lain. Satunya tantangan adalah dibidang pencahayaan saja, karena kondisi cahaya yang tidak rata tertutup oleh dedaunan dan juga pohon-pohon tinggi.











Demikianlah sekilas paparan tentang air terjun GLONGK yang sempat saya kunjungi beberapa waktu lalu, terimakasih sudah menyempatkan diri berkunjung ke blog ini, semoga info yang kami sampaikan berguna bagi teman-teman semua..
Salam penulis



Rabu, 26 Juni 2013

DANAU ACO, Linggang Melapeh Kutai Barat


Mungkin anda pernah mendengar nama KUTAI BARAT? Dimana itu? Oke mari kita bahas tentang KUTAI BARAT kususnya di bidang pariwisata. Kutai barat adalah sebuah kabupaten yang terbilang baru di kalimantan timur merupakan kabupaten hasil pemekaran dari kutai kartanegara, sebuah kabupaten baru yang tentunya saatnya ini termasuk kedalam kabupaten yang sedang berkembang pesat disegala sektor. Namun taukah anda bahwa sebagai kabupaten yang sedang berkembang tentunya banyak sektor yang  memiliki potensi yang belum dikembangkan potensinya, salah satunya adalah beberapa tempat wisata yang sungguh sayang jika kita lewatkan jika tidak dikunjungi jikalau anda sedang berada dikutai barat,.
Danau Aco (dari bibir kawah/danau)
Beberapa tempat wisata itu diantanya adalah DANAU ACO yang bereda di wilayah Kampung Linggang Melapeh Kecamatan Linggang Bigung. DANAU ACO, Danau ini tepat berada di Bukit Aco, yang termasuk kedalam wilayah Kampung Linggang Melapeh, jika dilihat dari struktur tanah dan juga bentuk danau serta letaknya yang berada tepat  diatas bukit  dan berbentuk seperti  wajan diduga danau ini dulu merupakan hasil dari letusan gunung berapi beberapa juta tahun yang lalu, namun itu hanya dugaan sementara karena belum ada pembuktian tentang masalah ini. Dan juga teori ini sedikit diragukan karena sejauh ini belum ditemukan bekas ataupun gunung berapai  yang masih aktif di pulau kalimantan. namun lain lagi menurut cerita masyarakat setempat, menurut mitos yang beredar dimasyarakat, terjadinya danau ini dahulunya diakibatkan oleh suatu proses ‘KILIT’ dimana kejadian ini merupakan murka alam terhadap sekelompok masyarakat yang melakukan kesalahan fatal terhadap alam dan menyebabkan  alam murka, sehingga alam mengamuk dan menimbulkan badai yang luarbiasa dan merubah pemukiman penduduk masa itu yang bedara di posisi danau ACO saat ini menjadi danau.


Terlepas dari itu semua, danau Aco memiliki segalanya yang dibutuhkan sebagai tempat wisata, kondisi hutan hujan tropis yang masih terjaga keasliaannya mengitari danau ini, cuaca tropis yang sangat kental di wilayah Kutai Barat menyebabkan wilayah sekitar danau menjadi habitat yang tepat untuk flora dan fauna sehingga jika anda berkunjung kesini akan menjumpai beraneka ragam spesies baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan khas tropik.


Untuk akses menuju danau untuk saat ini sudah sangat baik, janan dari kampung Linggang Melapeh hinggu puncak Bukit Aco sudah diaspal sehingga danau bisa di kunjungi kapan saja kecuali listri untuk saat ini belum tersedia, pihak terkait pun sedang melakukan renovasi disekitar danau guna menunjang akses wisata danau...

Berikut beberapa poto dari danau dan sekitarnya



bagian tepi Danau


Danau tampak dari pinggir


pemandangan dari atas Bukit












suasana senja Di Danau




tumbuhan di pesisir danau



danau tampak dari sudut pandang barat

beberapa pengunjung yang sedang berenang

katak asia bertanduk


bunga di pesisir danau

Demikianlah sekilas tentang tempat wisata Danau Aco, samapai jumpa pada postingan berikutnya.
salam penulis

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting